SKRIPSI MANAJEMEN KEUANGAN

Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang merupakan sebagian persyaratan untuk memperoleh derajat kesarjanaan S-1. Skripsi disusun berdasarkan hasil penelitian di lapangan atau di laboratorium atau berupa perancangan sistem/alat untuk menyelesaikan suatu masalah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan berbagai informasi dan metodologi dalam bidang ilmu yang melingkupinya.
Prosedur penyusunan skripsi diatur secara akademik dan administrasi sesuai panduan yang ada pada masing masing fakultas atau perguruan tinggi yang bersangkutan . Untuk konsultasi penyusunan skripsi sepenuhnya diserahkan kepada mahasiswa dengan dosen yang sesuai dengan keminatan studinya.
Dengan demikian mahasiswa pada saat berkonsultasi dengan dosen pembimbing sudah harus memahami apa yang akan dilakukan dalam penelitian. Untuk itu mahasiswa harus membaca berbagai literatur atau skripsi sebagai bahan referensi dalam penyusunan proposal atau skripsi.
Judul skripsi di bawah ini merupakan sebagaian dari data base skripsi yang ada. Saudara dapat memesan skripsi di bawan ini atau memesan skripsi berdasarkan tema yang akan diteliti dengan biaya hanya Rp 10.000 per judul, minimal 5 (lima) judul. Jika saudara mengalami kesulitan menentukan tema atau judul dapat mengirimkan email ke bambangredd@gmail.com.  Pesanan dikirimkan ke Ir. Bambang Winarto MM pada bank mandiri dengan nomor : 1020004445398. Pengiriman uang, misalnya Rp 50.000,- tolong ditambah dengan tiga angka terakhir dari nomor HP anda. Misalnya Saudara memesan judul skripsi 5 buah, maka Saudara mengirimkan uang sebesar Rp. 50.515,-. Untuk jalur cepat pemesanan dapat SMS ke 081316747515.
SKRIPSI MANAJEMEN KEUANGAN
NO JUDUL
1.        Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan  Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia
2.        Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan PT. Berdikari United Livestock
3.        Analisis Kemampuan Keuangan Daerah Dalam Mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah Di Kabupaten Sukoharjo
4.        Analisis Kinerja Keuangan Pada Kpri Bina Karya Kudus Tahun 2000 – 2004
5.        Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Go Public Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Jakarta
6.        Analisis Kinerja Keuangan Pt. Telkom Tbk Sebelum Dan Setelah Launching Produk Flexi
7.        Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Jakarta (Bej)
8.        Analisis Pengeluaran Pemerintah Daerah Di Propinsi Jawa Tengah Periode Tahun Anggaran 2000-2002
9.        Analisis Penyusutan Aktiva Tetap Menurut Standar Akuntansi Keuangan Serta UU Perpajakan Terhadap Penghasilan Kena Pajak Perum Pegadaian
10.    Analisis Perimbangan Keuangan Pusat-Daerah Dan Pinjaman Daerah Di Kabupaten Dan Kota Daerah Istimewa Yogyakarta 
11.    Aplikasi Akuntansi Perhitungan Pajak Tahunan Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap Pada Delta Computer Training Center Surakarta
12.    Evaluasi Atas Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Pada Pemerintah Semarang
13.    Evaluasi Atas Rencana Strategis Badan Pemeriksa Keuangan Yang Disusun Dengan Menggunakan Malcolm Baldrige Criteria.
14.    Evaluasi Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Kpri Di Kota Semarang
15.    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial Dalam Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta
16.    Komparasi Kinerja Perusahaan Bank Dan Asuransi Studi Empiris Di Bursa Efek Jakarta
17.    Metode Pengukuran Dan Pengakuan Rekening-Rekening Laporan Keuangan Untuk Penghitungan Zakat Mal Perusahaan
18.    Model Tarif Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Puskesmas Di Kabupaten Muna
19.    Penelitian Terhadap Kesiapan Kantor Akuntan Publik Dalam Melakukan Pemeriksaan Keuangan Atas Keuangan Negara
20.    Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolok Ukur Penilaian Kinerja Pada Badan Usaha Berbentuk Rumah Sakit 
21.    Pengaruh CAR, FDR, BOPO dan NPL terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri
22.    Pengaruh Dimensi Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan.
23.    Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta
24.    Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta (Bej)
25.    Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan Senjangan Anggaran
26.    Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja Karyawan Puskesmas Narmada Kabupaten Lombok Barat
27.    Pengaruh Leverage, Likuiditas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kelengkapan Laporan Keuangan Perusahaan Food And Beverages Di Bursa Efek Jakarta
28.    Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Karyawan Terhadap Promosi Jabatan Pada Pt Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
29.    Pengaruh Tingkat Debt Financing Dan Equity Financing  Terhadap Profit Expense Ratio Perbankan Syariah
30.    Peranan Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa Terhadap Pencairan Tunggakan Pajak Reklame Di Dinas Pendapatan Daerah Jakarta Selatan
31.    Prosedur Pelaksanaan Audit Kinerja Pada BUMNBUMD Di Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (BPKP) Jawa Tengah
32.    Studi Empiris Tentang Instrumen  Moneter Pada Sistem Dual Banking Di Indonesia  Periode 1997.I-2003.1
33.    Studi Komparatif Tentang Kelengkapan Pengungkapan Wajib Laporan Keuangan Koperasi Yang Terdaftar Di Dinas koperasi Kabupaten Semarang
34.    Pengaruh Efektivitas Pengendalian Biaya Dan Tingkat Perputaran Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi
35.    Sistem Akuntansi Penggajian Karyawan Pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan Semarang
36.    Sistem Akuntansi Penggajian Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah
37.    Sistem Akuntansi Penggajian Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Brebes
38.    Kemampuan Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Memprediksi Peringkat Obligasi Perusahaan Manufaktur
39.    Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Piutang Dan Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Kpri Di Karisidenan Pekalongan
40.    Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas  Di Pt. Asuransi Bumi Asih Jaya  Cabang Tegal
41.    Analisis Laporan Keuangan Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kudus
42.    Analisis Laporan Keuangan Pada  Pt Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan
43.    Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dengan Menggunakan Income Statement Approach Dan Value Added Approach
44.    Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)
45.    Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan CSR Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi
46.    Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
47.    Pengaruh Internet Financial Reporting Dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website Terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan
48.    Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Perusahaan Perbankan Go Public Yang Terdaftar Di BEJ
49.    Metode Pengukuran Dan Pengakuan Rekening-Rekening Laporan Keuangan Untuk Penghitungan Zakat Mal Perusahaan
50.    Analisis Perbedaan Tingkat Abnormal Return Dan Rasio Keuangan Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi
7 PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan bukan hanya berkutat seputar pencatatan akuntansi. Dia merupakan bagian penting dari manajemen program dan tidak boleh dipandang sebagai suatu aktivitas tersendiri yang menjadi bagian pekerjaan orang keuangan. Manajemen keuangan pada NGO lebih merupakan pemeliharaan suatu kendaraan. Apabila kita tidak memberinya bahan bakar dan oli yang bagus serta service teratur, maka kendaraan tersebut tidak akan berfungsi secara baik dan efisien. Lebih parah lagi, kendaraan tersebut dapat rusak ditengah jalan dan gagal untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dalam prakteknya, Manajemen Keuangan Adalah tindakan yang diambil dalam rangka menjaga kesehatan keuangan organisasi. Untuk itu, dalam membangun sistem manajemen keuangan yang baik perlulah kita untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik. Ada 7 prinsip dari manajemen keuangan yang harus diperhatikan.
1. Konsistensi (Consistency)
Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa terdapat manipulasi di pengelolaan keuangan.
2. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum, yang melekat pada individu, kelompok atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan atau kewenangan yang diberikan pihak ketiga telah digunakan. NGO mempunyai kewajiban secara operasional, moral dan hukum untuk menjelaskan semua keputusan dan tindakan yang telah mereka ambil. Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumberdayanya dan apa yang telah dia capai sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Semua pemangku kepentingan berhak untuk mengetahui bagaimana dana dan kewenangan digunakan.

3. Transparansi (Transparency)
Organisasi harus terbuka berkenaan dengan pekerjaannya, menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan. Termasuk didalamnya, menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap dan tepat waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.
4. Kelangsungan Hidup (Viability)
Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat stratejik maupun operasional harus sejalan/disesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi. Manager organisasi harus menyiapkan sebuah rencana keuangan yang menunjukan bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencana stratejiknya dan memenuhi kebutuhan keuangannya.
5. Integritas (Integrity)
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang terlibat harus mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan catatan keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan
6. Pengelolaan (Stewardship)
Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara praktek, organisasi dapat melakukan pengelolaan keuangan dengan baik melalui : berhati-hati dalam perencanaan stratejik, identifikasi resiko-resiko keuangan dan membuat system pengendalian dan sistem keuangan yang sesuai dengan organisasi.
7. Standar Akuntansi (Accounting Standards)
Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku umum. Hal ini berarti bahwa setiap akuntan di seluruh dunia dapat mengerti sistem yang digunakan organisasi


Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.
Dalam arti seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer" adalah "yang mengolah informasi" atau "sistem pengolah informasi." Selama bertahun-tahun sudah ada beberapa arti yang berbeda dalam kata "komputer", dan beberapa kata yang berbeda tersebut sekarang disebut disebut sebagai komputer.
Kata computer secara umum pernah dipergunakan untuk mendefiniskan orang yang melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa mesin pembantu. Menurut Barnhart Concise Dictionary of Etymology, kata tersebut digunakan dalam bahasa Inggris pada tahun 1646 sebagai kata untuk "orang yang menghitung" kemudian menjelang 1897 juga digunakan sebagai "alat hitung mekanis". Selama Perang Dunia II kata tersebut menunjuk kepada para pekerja wanita Amerika Serikat dan Inggris yang pekerjaannya menghitung jalan artileri perang dengan mesin hitung.
Charles Babbage mendesain salah satu mesin hitung pertama yang disebut mesin analitikal. Selain itu, berbagai alat mesin sederhana seperti slide rule juga sudah dapat dikatakan sebagai komputer.